Minggu, 18 November 2012

Penyebab terjadinya konflik israel dan palestina

Konflik ini dimulai setelah perang dunia
kedua,ketika masyarakat Israel (yahudi)
berpikir untuk memiliki negara sendiri.
(menurut sejarah mereka keluar dari tanah
Israel setelah Perang Salib karena dituduh
pro-Kristen oleh tentara Islam, yang
kemudian ditinggali oleh orang-orang Filistin
atau Palestine) pikiran berbentuk zionisme
yang didorong oleh genosida oleh Nazi pada
perang dunia kedua. Pilihan letak negara itu
tentu saja adalah tanah leluhur mereka yang
pada saat itu merupakan tanah jajahan Inggris
karena secara leluhur mereka memilikinya
tapi juga secara religius beberapa tempat
keagamaan Yahudi ada disana.
Meskipun tidak secara terbuka, negara-
negara barat setuju dan mendukung
(alasannya karena sebelum orang Palestina
tinggal disana, tanah itu adalah milik Israel).
sebaliknya negara-negara Arab berargumen
bahwa adalah karena Jerman yang melakukan
genosida maka tanah Jerman lah yang harus
disisihkan untuk dijadikan negara
Yahudi.Dibalik semua intrik politik dan
keuntungan dan kerugian politik, strategis,dll.
Inggris secara sukarela mundur dari negara
dan memberikan siapa saja untuk
mengklaimnya. berhubung Isreal lebih siap
maka mereka lebih dahulu memproklamirkan
negara.
Sebaliknya orang-orang palestina yang telah
tinggal dan besar disana tidak mau terima
mejadi bagian negara Yahudi (dalam literatur
doktrin Islam pemimpin negara harus seorang
Muslim),sehingga bangsa Israel kemudian
melihat orang Palestina sebagai ancaman
dalam negeri, begitu juga dengan bangsa
Palestina yang menganggap Israel sebagai
penjajah baru.
Hasilnya bisa ditebak, perang dan konflik
yang telah berbelit-belit. yang sebenarnya
adalah urusan antara dua negara/bangsa
menjadi konflik antara agama (Yahudi vs
Islam) belum lagi stabilitas kawasan timur
tengah dan ikut campur Amerika dengan
kebijakan Minyak mereka.
Jadi sebenarnya masalah dasarnya tidak ada
hubungannya dengan orang Palestina itu
beragama Islam atau orang Israel itu
beragama Yahudi, tapi masalahnya adalah
"Tanah dan Kekuasaan".
Tiga Alasan Dasar Perebutan Kota Suci
Jerusalem :
1. Alasan Ekonomi
Presiden Bill Clinton sudah menjelaskan hal
ini di Gedung Putih dalam wawancaranya
dengan koran Otto Citizen Canada pada
tanggal 1 Desember 2000, bahwasanya “kota
Jerusalem akan menjadi tempat tujuan utama
para turis internasional dan para pelancong
dunia dalam sejarah keparawisataan” dan
karenanya pula ia berusaha merayu Presiden
Yasir Arafat agar mau memindahkan masjid
Al-Aqsho dari sana.
Pada realitasnya, sesungguhnya musuh Israel
dengan usaha keras mereka untuk menguasai
kota Jerusalem dan kota Jerusalem yang
lama dengan seluruh mesjid dan gereja yang
ada di dalamnya- mereka ingin menguasai
dan menjadi coordinator tunggal untuk
mengurusi para Haji dan Kristiani ke sana dan
mereka pula yang mengurusi kunjungan umat
Islam untuk menyempurnakan Hajinya. Dan
ini akan mendatangkan pendapatan devisa
yang sangat besar yang mereka dapat dari
kunjungan umat Kristiani dan umat Islam,
bukan kunjungan para turis internasional
seperti yang diungkapkan Bill Clinton.
2. Alasan Politis
Alasan ini terealisasikan lewat program
mereka untuk menjadikan kota Jerusalem
lama yang memiliki posisi yang strategis dan
sejarah panjang menjadi “Ibu Kota Negara
yang Abadi” menurut keyakinan mereka), yang
dari sanalah mereka akan menguasai seluruh
wilayah sekitarnya.
Bariz, seorang politisi Libanon pernah
bercerita ketika ada pertemuan di PBB setelah
Zionis Israel mencaplok Libanon pada tahun
1982, ketika Perdana Menteri Israel pada
waktu itu Manahen Begin, mengundang
mantan Perdana Mentri Libanon Kamil
Syam`un untuk mengunjungi kota suci
Jerusalem,(seperti diceritakan oleh Kamil
Syam`un dalam otobiografinya dalam bahasa
Prancis) Manahen Begin berprilaku seolah-
olah ia “Raja Sulaiman” sedangkan Kamil
Syam`un diberlakukan seolah-olah salah satu
raja “Al-guwaiyiim” ( buta huruf /bodoh) di
masa mendatang. Yang datang dari kota
“Shuur” untuk menyembahkan rasa tunduk
dan loyal kepada raja “Israel” yang baru.
Penggalan cerita ini sudah cukup sebagai
simulasi untuk menjelaskan alasan yang
sangat esensi yang terwujud lewat aturan
yang ada di Timur Tengah. Sebuah aturan dan
undang-undang yang ingin diberlakukan
secara paksa oleh Amerika Serikat kepada
seluruh wilayah itu, dengan kerja keras untuk
menyamakan aturan bagi warga Arab
bagaimanapun caranya.
3. Alasan Historis
Dengan alasan perang budaya, maka merebut
kota suci Jerusalem dan menguasai seluruh
barang bersejarah umat Islam dan Kristen di
kota itu merupakan kemenangan budaya Barat
atas budaya Arab Islam, dengan keunggulan
dan hegemoni politik Barat mengajak
sekutunya untuk mengusik “dendam sejarah
masa lalu” yang
berkobar dalam jiwa dan dada mereka atas
budaya Arab Islam yang mengalahkan mereka
dalam perang orang-orang Barat delapan abad
yang lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar